Sore cerah awal Mei. Terkantuk-kantuk di bus yang membawaku kembali ke Jakarta. Wajah-wajah lelah di pinggir jalan melempar tanya ke barisan kendaraan. Gubuk reot yang biasa bisu, mengucap selamat tinggal pada harapan. Berulang lagi, seperti kemarin. Dan kemarin. Cuma debu yang mengepul, batinnya.
Can't fight this feeling mengalir lincah dari K750i, menyusup rapi ke sela-sela telinga. Bayangan orang-orang terdekat merangkai cerita saat kupejamkan mata. Entah mengapa aku merasa paling beruntung....
Can't fight this feeling mengalir lincah dari K750i, menyusup rapi ke sela-sela telinga. Bayangan orang-orang terdekat merangkai cerita saat kupejamkan mata. Entah mengapa aku merasa paling beruntung....
